Kisah haru tentang seorang prajurit TNI AL Kembali mengisi ruang waktu. Andi, seorang pelaut yang gigih dan penuh tanggung jawab, dikenal sebagai sosok yang tabah. Ia selalu mencintai keluarganya, meski masa tugas seringkali mengharuskannya jauh dari rumah. Hidup di Tengah lautan luas, Andi menyimpan janji dan harapan untuk masa depan bersama istri dan putranya yang masih kecil. Namun, takdir memiliki rencana berbeda.
Andi tak pernah Kembali dari tugas terakhirnya. Kabar duka tiba di hari yang kelabu, menghancurkan hati Sari, Wanita yang dicintainya, serta meninggalkan anaknya yang masih terlalu kecil untuk mengerti arti kehilangan. Dalam keheningan duka, Sari hanya bisa menggenggam erat kenangan dan mimpi-mimpi yang pernah mereka rencanakan.
Namun, seperti ombak yang menghempas keras, Sari dihadapkan pada kenyataan pahit. Pernikahan mereka yang belum disahkan oleh pihak Lantamal VI kini menjadi penghalang dalam penyhaluran hak ahli waris. Spers Lantamal VI yang mengurus semua hak dan kehormatan bagi keluarga prajurit yang gugur, menghadapi kendala besar akibat kurangnya dokumen resmi pernikahan Andi dan Sari. Dengan segala keterbatasan yang ada, Sari berusaha menjalani proses ini dengan sabar, meski hatinya penuh luka.
Di Spers Lantamal VI, Upaya untuk memverifikasi status pernikahan mereka adalah hal yang rumit. Meski Andi telah membangun keluarga, secara administrasi mereka tak tercatat sebagai pasangan sah. Sari tak bisa menahan air mata Ketika, menyadari, bahwa ini adalah dampak dari kelalaian sang suami yang mungkin menganggap urusan itu tak sepenting tugas-tugasnya sebagai pelaut. Ia mencintai mereka, tetapi lalai memperhatikan hal-hal kecil yang kini menjadi penghalang besar.
Mereka yang bertugas di Spers Lantamal VI memahami pergulatan batin Sari. Di balik meja, berkas, dan prosedur administrasi yang tampak kaku, ada hati yang memahami dan berusaha membantu. Di Tengah keheningan, Sari melihat satu demi satu petugas mencoba mencari jalan Tengah, berusaha mengamankan hak anaknya meski jalannya penuh liku. Mereka tahu, tugas mereka bukan sekadar menyalurkan hak, tetapi menjadi bagian dari keadilan bagi mereka yang berjuang di garis belakang.
Pada akhirnya, di bawah senja yang mengingatkan akan kenangan bersama, Sari berdiri di dermaga bersama putranya yang masih polos. Ia tahu Andi telah tiada, namun cinta dan pengorbanannya tetap hidup dalam diri anak mereka. Dukungan dari Spers Lantamal VI yang akhirnya memastikan hak anaknya menjadi bukti bahwa Andi mungkin lalai dalam administrasi, tapi kehadirannya dalam jiwa keluarga dan kesatuan tetap terjaga dengan kehormatan yang selayaknya.
0 comments:
Post a Comment