Ketika senja menutup hari di dermaga Lantamal VI, terdapat kisah yang lebih dari sekedar angka dan surat-surat ahli waris. Ini adalah kisah tentang cinta yang tak sempurna, janji yang tak tuntas, dan kepergian yang meninggalkan jejak di dua hati yang terpaut.
Syahrul, seorang pelaut yang dikenal setia, telah berpulang saat masa tugasnya. Di saat duka masih menyelimuti, masalah hak ahli waris tak terelakkan. Namun, ada hal yang berbeda dalam kisah ini. Syahrul meninggalkan dua Wanita – istrinya yang sah, Nurul, dan istri barunya, Rina, yang ia cintai namun belum sempat disahkan oleh hukum.
Di Spers Lantamal VI, proses penyaluran hak ahli waris berjalan sesuai prosedur, tapi hati tak mudah menerima. Nurul, meski tak lagi merasakan cinta lama, teringat janji dan masa lalu yang dulu ia bangun bersama Syahrul. Rina, yang masih dalam bayang masa depan yang akan mereka lalui, kini hanya bisa meratapi kehilangan dan haknya yang tak sepenuhnya diakui.
Saat menjalani proses panjang ini, baik Nurul maupun Rina dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa cinta terkadang terikat oleh hukum yang sulit dipahami oleh hati yang terluka. Di sinilah peran Spers Lantamal VI, bukan hanya sekedar penyalur hak, tapi juga penjaga kehormatan dan keadilan bagi mereka yang ditinggalkan.
Di bawah langit senja, ada dua hati yang bertemu dalam diam, melepas Syahrul yang kini hanya menjadi kenangan. Mereka berdamai bukan hanya demi hak, tetapi demi jiwa mereka yang kini terhubung oleh satu kehilangan yang sama.
Cerita ini adalah cerita Fiktif. Kami mohon maaf jika ada kesamaan dalam penulisan nama pada cerita tersebut.
0 comments:
Post a Comment